Depok, 13 Februari 2025. Tim Supermileage Vehicle (SMV) Universitas Indonesia (UI) kembali menjadi kebanggaan Indonesia sehabis menjangkau kemenangan dalam kompetisi Shell Eco Marathon Asia-Pacific and Middle East 2025. Pada ajang yang dilaksanakan di Lusail International Circuit, Qatar, 8–12 Februari 2025 ini, SMV UI mengantarkan dua tim, adalah Nakoela dan Arjuna, yang keduanya sukses menjinjing prestasi membanggakan. Tim Nakoela menjangkau Juara 1 untuk Kategori Prototype Hydrogen Vehicle, sedangkan Tim Arjuna mendapatkan Juara 4 untuk Kategori Urban Battery Electric.
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyebut prestasi yang diraih oleh SMV UI mengambarkan bahwa mahasiswa UI tidak cuma unggul di bidang akademis, tetapi juga non-akademis. “Prestasi yang dicapai SMV UI ini bukanlah yang pertama. Tahun lalu, di ajang yang serupa, Tim Nakoela dan Arjuna juga mengukir prestasi dengan berada di peringkat atas. UI besar hati dengan raihan di tingkat internasional ini, agar kemenangan SMV UI mampu membangkitkan semangat mahasiswa lain untuk turut melahirkan penemuan yang impactful bagi negeri,” ujar Prof. Heri.
Dalam kompetisi tersebut, SMV UI mengeksplorasi setiap aspek rancangan dan teknologi dengan memakai keterampilan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) untuk membangun kendaraan beroda empat ultra-efisien dan membawanya ke lintasan balap dalam persaingan. Berkat inovasinya, SMV UI berhasil unggul dari 750 partisipan yang tergabung dalam 61 tim yang berasal dari 16 negara di Asia-Pasifik dan Timur Tengah.
Dalam perlombaan itu, Tim Nakoela beranggotakan sebelas orang, adalah Haidar Satrio W. (Team Manager), Haydar Mahdi K. F, Orlean Timothy, Rafi Evansyah S., Timothy Jonathan, M. Rafa Rizkia, M. Daffa W., Taqiyya Najla S., Raisya Putri R., Naysilla Salsabillah, dengan F. X Godwin sebagai pembalapnya. Sementara, Tim Arjuna terdiri atas sembilan orang, adalah Rafael Sinema H. (Team Manager), Jericho Christian P., Rainer Rakha E., Ahmad Fatih F., Kaisar Syaddad D., Fathia Ainina J., Ahmad Fariz K., Keyla Arista, dengan Bimo Putra D. selaku pembalapnya.
General Manager SMV UI, Abdullah Iman, menyebut bahwa prestasi yang dicapai kedua tim diraih bukan tanpa tantangan. Selama antisipasi untuk kompetisi ini, ada dua hal yang menjadi tantangan utama mereka, ialah technical dan non-technical. “Technical-nya, tahun 2025 ini yaitu tahun pertama bagi Nakoela Hydrogen Series. Sangat menantang alasannya adalah untuk pertama kalinya kita mesti men-develop mobil yang sudah sekitar 1–1,5 tahun kita buat. Kalau untuk non-technical, yang paling besar yakni shipping, alasannya adalah ongkosnya besar dan kita bingung ketika itu mau memakai moda pengantaran apa,” ujar Imam dalam sebuah wawancara.
Menurutnya, kemenangan SMV UI dalam Kompetisi Shell Eco Marathon tidak cuma mengasah keterampilan, namun juga mendorong untuk menciptakan penemuan teknologi yang berkelanjutan. Tim ditantang untuk menghasilkan kendaraan beroda empat yang efisien dalam penggunaan energi, namun tetap bisa berkompetisi dalam ajang balap. Imam berharap SMV UI terus membuatkan kendaraan beroda empat prototype hydrogen agar meraih efisiensi maksimal, sehingga mampu digunakan dan dinikmati manfaatnya oleh penduduk umum di masa depan.
Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. memberi apresiasi atas prestasi SMV UI dalam persaingan tersebut. “FTUI sangat bangga atas prestasi yang dicapai oleh Tim Nakoela dan Tim Arjuna di ajang Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2025. Keberhasilan ini membuktikan kapasitas mahasiswa FTUI dalam mendesain penyelesaian mobilitas berbasis energi bersih yang kreatif dan efisien. Teknologi hidrogen pada kendaraan Prototype dan sistem Battery-Electric pada Urban Concept memiliki peluang memberikan imbas signifikan bagi industri transportasi kala depan. Jika diadopsi oleh industri, penemuan ini mampu menjadi langkah penting dalam percepatan transisi menuju kendaraan rendah emisi yang lebih berkesinambungan,” ujarnya.