Depok, 13 Februari 2025. Prof. Dr. Eng. Yunus Daud, Dipl.Geotherm.Tech., M.Sc., dikukuhkan selaku guru besar tetap dalam bidang Geotermal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI), pada Rabu (12/2) di Balai Sidang, Kampus UI Depok. Pada upacara yang dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., Prof. Yunus membawakan pidato pengukuhannya yang berjudul “Peran Strategis Riset dan Inovasi Teknologi Advanced Reservoir Imaging dalam Meningkatkan Keberhasilan Pemboran Sumur Geotermal, Menurunkan Biaya Energi, dan Mendukung Swasembada Energi Hijau di Indonesia”.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Yunus memberikan bahwa Indonesia yaitu negara besar yang perlu menentukan ketahanan energi dan swasembada energi, khususnya energi terbarukan. Pemerintah telah berkomitmen untuk mencapai net zero emission sebelum tahun 2050 dan menegaskan komitmennya untuk meraih swasembada energi hijau, utamanya energi geothermal.
“Indonesia dianugerahi energi geotermal dengan jumlah yang berlimpah dan terbesar di dunia, karena berada di ‘hot region’. Pilihan energi geotermal sungguh tepat alasannya geotermal tidak bergantung pada iklim/cuaca, dapat beroperasi 24 jam/ 7 hari, dan memiliki capacity factor sampai 90%, sehingga sanggup menerima amanah untuk menggantikan tugas bahan bakar fosil sebagai baseload power,” ujar Prof. Yunus.
Lebih lanjut ia mengatakan, UI lewat Laboratorium Geotermal dan Geothermal Research Center (GRC) sudah lebih dari 25 tahun terlibat dalam riset dan inovasi geothermal, terutama dalam bidang pencitraan bawah-permukaan bumi (subsurface imaging). Dalam sepuluh tahun terakhir, riset dan inovasi difokuskan pada pengembangan “Advanced Reservoir Imaging” dengan mempergunakan teknologi Remote Sensing, Magnetotelluric dan Ambient Noise Tomography (ANT), geologi, geokimia, dan computer science.
Prof. Yunus bersama dengan timnya juga melakukan riset dan inovasi yang menghasilkan delapan software dan sudah diaplikasikan di dunia industri. Hasil riset dan penemuan ini telah banyak berkontribusi dalam memberikan penyelesaian yang dihadapi industri, khususnya dalam menentukan sasaran pemboran yang sempurna. Kesuksesan pemboran eksplorasi pertama di Blawan Ijen, Jawa Timur menjadi tonggak sejarah kesuksesan penerapan teknologi 3-D Advanced Reservoir Imaging dalam menentukan sasaran pemboran di lapangan geotermal yang reservoirnya tersembunyi. Selain itu, keberhasilan teknologi ini juga sudah diaplikasikan pada lebih dari 60 lapangan, baik di Indonesia maupun luar negeri dan menghasilkan resource discovery lebih dari 4 GWe.
“Selain konsentrasi pada bidang riset dan inovasi, UI juga telah menyebarkan pendidikan geotermal baik di level sarjana maupun pascasarjana. Ke depannya, akan lebih diperluas untuk mendapatkan mahasiswa internasional utamanya pendidikan doctoral dan post-doctoral. UI selaku representasi Indonesia, mempunyai fakultas yang variatif potensial untuk menjadi pionir dalam pengembangan International Geothermal Research and Innovation Center berkolaborasi dengan institusi pemerintah, universitas, dan dunia industri, baik dalam maupun mancanegara,” kata Prof. Yunus.
Ia menyertakan, konsentrasi kerjanya ada tiga fungsi utama yakni, Government Think Tank, Research/Studies, dan Education/Capacity Building. Sehingga, negara-negara dunia dapat mengantarkan sumber daya manusianya untuk memperdalam ilmu dan pengalaman pengembangan panas bumi di Indonesia ke Pusat Pendidikan Geotermal Multidisiplin di UI. Menurutnya, dengan acara mirip ini, UI makin dicicipi kontribusinya pada penduduk Indonesia dan dunia.
Sebelum dikukuhkan sebagai guru besar ke-16 UI yang dikukuhkan pada tahun 2025, Prof. Yunus telah menamatkan pendidikan Program Sarjana di Departemen Geofisika FMIPA UI pada 1993. Masih di Departemen yang serupa, beliau menamatkan pendidikan Program Magister pada 1998. Kemudian, di tahun 2002, dia mendapatkan gelar Doktor di Faculty of Engineering, Kyushu University.