Mahasiswa Ui Lahirkan Inovasi Bahan Bakar Alkohol Ramah Lingkungan

Depok, 6 Maret 2025. Tiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) sukses mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional dengan menjangkau Juara Tiga dalam 2024 Southeast Asian Division of The ISETS-ESCAP Youth Voice Competition di United Nations ESCAP Headquarters, Bangkok, Thailand. Pada persaingan yang diikuti oleh 77 tim dari 33 negara ini, Tim Mahasiswa FTUI memperlihatkan solusi energi berkelanjutan berjulukan CACA SOPAN (Carbon Capture and Storage–Solar Panel Biotechnology).

Mereka yang tergabung dalam Tim Go Green Sustainable (GGS) ini terdiri dari Josafat Pasaribu, Renanda Wafi Fakhri, dan Efraim Yunus. Tim GGS membawa desain tata cara terpadu yang memadukan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), energi surya, dan bioteknologi. Inovasi ini tidak hanya mampu menangkap emisi karbon dioksida (CO2), tetapi juga mengubahnya menjadi bahan bakar alkohol ramah lingkungan seperti butanol dan heksanol. Inovasi tersebut sejalan dengan target Net Zero Emission 2060 dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

”Dengan kapasitas bikinan mencapai 12.900 mol alkohol per jam, metode ini menawarkan efisiensi tinggi dengan nilai investasi permulaan Rp164,5 miliar, tingkat pengembalian investasi (ROI) sebesar 33,33%, dan kala balik modal sekitar 4,5 tahun. Selain mengurangi emisi karbon, proyek ini berpotensi membuat lapangan kerja gres, sejalan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi hijau di Indonesia,” kata Josafat.

Kompetisi yang diadakan pada Rabu (4/12/24) oleh International Society for Energy Transition Studies (ISETS) bersama United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) ini ialah ajang bergengsi yang melibatkan 300 akseptor dari seluruh dunia. Setelah melalui seleksi daring selama enam bulan, para finalis diundang untuk mempresentasikan proyek mereka di Kantor Pusat PBB di Bangkok.

Keberhasilan tim GGS tidak lepas dari panduan intensif Adam Febriyanto Nugraha, S.T., Ph.D., Dosen Teknik Metalurgi dan Material FTUI. Pendampingan akademik ini memperlihatkan pentingnya sinergi antara mahasiswa dan dosen dalam menciptakan inovasi yang memiliki dampak kasatmata bagi penduduk .

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. “Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa FTUI tidak hanya unggul dalam persaingan akademik, namun juga mampu menciptakan solusi inovatif yang berhubungan dengan tantangan global. Kami berharap kesuksesan ini menjadi wangsit bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan memperlihatkan kontribusi kasatmata dalam mendukung transisi energi berkesinambungan di Indonesia,” ujar Prof. Kemas.

Ia menambahkan, pencapaian ini menjadi bukti aktual bahwa kolaborasi antara kreativitas mahasiswa dan sumbangan akademik mampu menghasilkan inovasi berdaya guna, sekaligus memperkuat peran generasi muda dalam merealisasikan kurun depan energi yang lebih bersih dan berkesinambungan.