Depok, 7 Maret 2025. Universitas Indonesia (UI) dan McGill University, Kanada siap memperkuat kerja sama akademik dan riset di bidang kesehatan, serta memajukan mobilitas akademik antara kedua institusi. Pada konferensi yang berlangsung di Ruang Rapat A, Gedung Pusat Administrasi Universitas, Kampus UI Depok, Selasa (25/3) ini, kedua institusi membahas program pertukaran mahasiswa dan staf akademik, serta kerja sama riset multidisiplin yang berfokus pada inovasi kesehatan global.
Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, memberikan bahwa kolaborasi ini ialah upaya UI dalam memperkuat jejaring akademik global guna meningkatkan kualitas pendidikan dan riset. “Kerja sama dengan McGill University membuka kesempatan besar dalam riset multidisiplin, terutama di bidang kesehatan dan teknologi. Kami ingin mendorong observasi yang tidak hanya inovatif, namun juga memiliki dampak pribadi bagi penduduk , baik di Indonesia maupun secara global,” kata Prof. Heri.
McGill University ialah salah satu universitas riset terbaik di dunia, yang secara konsisten menempati peringkat teratas dalam berbagai pemeringkatan akademik internasional. Berbasis di Montreal, Kanada, McGill University dikenal atas keunggulan dalam penelitian multidisiplin dan memiliki jaringan akademik yang luas di aneka macam negara. Dengan lebih dari 300 acara akademik dan 130+ perjanjian kolaborasi internasional, McGill University menjadi pusat penemuan dalam bidang kesehatan, sains, dan teknologi.
Menurut, President and Vice-Chancellor McGill University, Prof. Deep Saini kerja sama dengan UI ialah bab dari taktik global McGill University dalam membangun kemitraan akademik yang berdampak luas. “Sebagai universitas riset ternama, McGill University mempunyai visi untuk membangun kemitraan berbasis penemuan dan hasil konkret. Dengan UI, kami melihat potensi besar dalam pengembangan riset kesehatan, keberlanjutan, serta mobilitas akademik yang dapat memperlihatkan manfaat bagi kedua institusi,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, para delegasi UI dan McGill University membahas aneka macam inisiatif kolaborasi, tergolong pengembangan program double degree, pertukaran mahasiswa dan staf akademik, serta denah joint Ph.D Cotutelle. Salah satu konsentrasi utama yang dibahas ialah penguatan riset di bidang kesehatan, yang menjadi prioritas kedua universitas.
Dekan Fakultas Kedokteran UI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, menekankan pentingnya kolaborasi dalam penelitian penyakit abses, kesehatan masyarakat global, serta peningkatan kapasitas tenaga medis melalui acara residensi dan fellowship bareng . Ia menyampaikan, “McGill University diketahui selaku sentra riset kesehatan dunia, dan UI ingin memperdalam kolaborasi dalam bidang ini. Kami melihat kesempatan besar untuk menyebarkan acara bersama, mirip penelitian epidemiologi, penemuan dalam pengobatan berbasis teknologi, serta kenaikan kapasitas tenaga medis.”
Selain bidang kesehatan, diskusi juga meliputi potensi kolaborasi dalam riset keberlanjutan dan kecerdasan bikinan (AI), yang merupakan salah satu bidang unggulan McGill University. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si., menekankan pentingnya kerja sama ini untuk menghasilkan inovasi yang aplikatif dan berefek konkret. “Kolaborasi ini bukan hanya ihwal memperkuat riset yang sedang berlangsung, tetapi juga membuka peluang gres dalam teknologi medis, keberlanjutan, dan kecerdasan produksi untuk mendukung penemuan akademik ke depan,” katanya.
Ke depannya, UI dan McGill University setuju untuk berbagi beberapa inisiatif kolaboratif, di antaranya peningkatan jumlah mahasiswa dan dosen dalam acara pertukaran akademik, pembentukan skema riset bareng di bidang kesehatan dan teknologi, serta eksplorasi kesempatan pendanaan riset internasional. Keduanya juga akan menjajaki kemungkinan penerapan teknologi medis berbasis kecerdasan bikinan sebagai bagian dari proyek riset bersama yang mampu diimplementasikan dalam tata cara kesehatan Indonesia.