Universitas Indonesia (UI) dinobatkan selaku perguruan tinggi di Indonesia dengan subject terbanyak dalam Top 500 QS WUR by Subjects 2025. UI sukses mencetak rekor dengan bidang ilmu terbanyak yang berada di rentang 500 besar dunia dengan 27 subject. Berkat capaian tersebut, UI mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang diberikan langsung oleh Mendiktisaintek, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D, dalam acara “Apresiasi Perguruan Tinggi Berprestasi Top 500 QS WUR by Subjects”, pada Kamis (20/3), di Auditorium Gedung D, Kemdiktisaintek.
Dalam sambutannya, Menteri Brian Yuliarto mengatakan bahwa capaian ini adalah kerja kolektif seluruh sivitas akademika, sehingga perguruan tinggi tinggi di Indonesia mampu sejajar dengan kampus luar negeri. “Ranking ini bukan semata-mata angka atau bukan semata-mata urutan, tetapi ini yaitu cerminan dari jerih payah dan akad seluruh mahasiswa, dosen, peneliti, dan tenaga kependidikan yang sudah bersusah payah membangun ekosistem dan atmosfer pendidikan dan penelitian yang bermutu, kreatif, dan berdaya saing secara global,” ujarnya.
Komitmen UI dalam meningkatkan kualitas pendidikan, observasi, dan pengabdian masyarakat dibuktikan lewat posisi UI di tingkat global. Menurut Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU—yang hadir menerima penghargaan tersebut—pemeringkatan universitas dunia yaitu salah satu indikator pencapaian Sasaran Strategis UI. Dari lima taktik untuk meraih UI yang Unggul Impactful, global competitiveness merupakan salah satu seni manajemen yang dilakukan.
“Ranking UI senantiasa yang terbaik di Indonesia, artinya UI unggul. Namun, kita juga harus menyaksikan bagaimana impact-nya? Inilah cita-cita kami lima tahun ke depan, selain rankingnya terbaik, dampak dari ranking tersebut juga luas. Ranking terbaik mesti ditunjukkan lewat global competitiveness yang terbaik, yaitu global competitiveness untuk institusi, dosen, tenaga kependidikan, dan juga mahasiswa dan alumninya,” kata Prof. Heri.
Ia menerangkan bahwa dalam penerapan seni manajemen global competitiveness, institusi harus bisa berkompetisi dengan institusi lain di level dunia. Untuk dosen, kepakaran dan kompetensi para dosen mesti diakui di seluruh dunia, sementara untuk tenaga kependidikan, kompetensi mereka tidak kalah dengan tendik di universitas mancanegara. Begitu pula dengan mahasiswa dan alumni. Mereka harus bisa berprestasi di tingkat global dan mampu berkompetisi dengan lulusan luar negeri untuk melakukan pekerjaan dalam skala dunia. Dengan demikian, global competitiveness menyumbangkan kontribusi pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia.
Pada pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) by Subjects 2025 yang dirilis 12 Maret kemudian, 27 subjek keilmuan UI masuk dalam peringkat global. Keilmuan tersebut yakni Library & Information Management; Development Studies; Accounting & Finance; Geography; Law; Modern Languages; Politics; Theology, Divinity & Religious Studies; Anthropology; English, Language & Literature; Social Science & Management; Economics & Econometrics; Art and Humanities; Business & Management Studies; Communication & Media Studies; Linguistics; Medicine; Sociology; Architecture/Built Environment; Chemical Engineering; Electrical & Electronic Engineering; Life Science & Medicine; Engineering & Technology; Computer Science & Information Systems; Mechanical, Aeronautical & Manufacturing Engineering; Pharmacy & Pharmacology; dan Mathematics.