Temuan Terbaru Kasus Kematian Diplomat Muda Arya Daru: Keluarga Menerima Paket Berisi Simbol Misterius

, YOGYAKARTA-Keluarga mengungkapkan temuan baru terkait kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (39).

Arya diketahui meninggal dunia di kamar indekosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025. Kepala Arya ditemukan dalam kondisi terlilit lakban.

Temuan baru tersebut adalah sebuah amplop cokelat yang berisi simbol-simbol tersebut. Amplop tersebut diterima oleh asisten rumah tangga ADP dari seorang pria tak dikenal saat acara pengajian mendiang ADP pada 9 Juli 2025 di rumah mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Ada seseorang membawa amplop coklat yang berisi simbol-simbol dari gabus putih, yaitu simbol bintang, hati, dan simbol bunga kamboja,” kata kuasa hukum keluarga Arya, Nicholay Aprilindo dalam konferensi pers di Kotagede, DIY, Sabtu (23/8/2025).

Ia menambahkan, amplop coklat itu dikirim oleh seseorang yang tidak dikenal oleh keluarga Arya.

“Itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga kepada pihak-pihak yang melakukan penyelidikan. Kami meminta untuk lebih mendalami makna dari simbol-simbol itu, pesan apa yang terkandung dalam simbol itu,” katanya.

Sementara itu, Subaryono, ayah Arya meminta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengungkap misteri kematian anaknya.

Subaryono mengatakan bahwa dirinya yang sudah berusia 70 tahun merasa lemah, dan kejadian ini menyangkut anaknya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Oleh karena itu, selanjutnya, ia meminta agar pimpinan tertinggi negara, yaitu Presiden RI Prabowo Subianto, turut mengungkap misteri kematian Arya.

“Kami memohon kepada Yang Terhormat Presiden Republik Indonesia, Yang Terhormat Tuan Prabowo Subianto, kami memohon dengan rendah hati dan kami memohon dengan tulus,” katanya, Sabtu (23/8/2025).

Cerita Ayah tentang Tokoh Arya

Mengenakan kacamata, Subaryono mulai mengungkapkan perjalanan keluarga termasuk karier Daru.

Singkat cerita, Subaryono mengungkapkan bahwa anaknya sejak muda sudah memiliki sikap melawan arus.

Ayahnya menyebut anaknya memilih ‘jalan ninja’ dan bekerja keras sesuai dengan keinginannya.

Arya Daru Pangayunan di mata ayahnya merupakan sosok yang bertanggung jawab.

Pada awal karirnya, Arya Daru yang muda dan sudah menikah bekerja sebagai tutor bahasa Inggris di Jakarta.

Dia tinggal di daerah Kelapa Gading, Jakarta dengan status menikah muda.

Pada suatu momen tertentu, dia melihat rekan seprofesi sebagai tutor bahasa Inggris mendaftar sebagai staf lokal di Kanada.

Arya Daru juga mendapatkan ide untuk melakukan langkah yang sama.

Namun Arya Daru mendaftar sebagai staf lokal Myanmar.

“Pada masa itu dia belum memiliki status ASN, dia bekerja di sana untuk membiayai istrinya yang sedang hamil,” kata Subaryono.

Saat berada di Myanmar, takdir berkata lain, lulusan hubungan internasional UGM itu bertemu dengan seorang diplomat.

“Doktor Sigit, seorang diplomat yang mengetahui kemampuan Daru, kemudian diangkat sebagai asistennya, di bidang politik,” kata Ayah Daru.

Pada tahun 2013, Arya Daru mengikuti tes, kemudian pada tahun 2014 diterima sebagai ASN di Kemenlu.

Dalam perjalanan karirnya sebagai ASN Kemenlu, dengan skema tertentu, Arya Daru bekerja di dua negara, Timor Leste dan Argentina.

“Dia selalu memberi tahu keberadaannya kepada kami, karena sudah canggih tidak ada jarak.” katanya.

Selanjutnya, Subaryono, ayah Arya Daru ini juga mengungkapkan, ada momen di mana Arya Daru memberitahukan bahwa dirinya ditempatkan di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI).

“Oke, terus, pekerjaan itu mungkin tidak seperti di tv, di mana diplomat mengenakan jas, dasi, masuk ke ruangan untuk melakukan negosiasi atau apa,” kata Subaryono menirukan perkataan anaknya.

Arya Daru mengatakan kepada ayahnya yang biasa dipanggil Dad bahwa pekerjaan itu harus siap dihubungi kapan saja jika dibutuhkan untuk melindungi WNI.

“Karena dunia ini berjalan 24 jam, tidak bisa bekerja sesuai jam Indonesia, diceritakan yang bersifat kemanusiaan,” katanya.

Misalnya, ABK yang meninggal di kapal asing, Arya Daru ikut mengurus kepulangan ke Indonesia.

Contoh lain, dia harus melakukan koordinasi dengan kerabat korban.

“Menjelaskan kepada keluarga hingga alamat, bisa menjadi kasus kecelakaan, kriminalitas,” katanya.

Arya Daru pernah ditugaskan ke Arab sebagai ketua tim untuk melakukan terapi terhadap TKW dan TKI.

“Itulah pekerjaan Daru sebagai diplomat dan selama ini selalu mengatakan ‘Saya baik-baik saja,” katanya.

Setelah tiga tahun bekerja, Arya Daru mendapatkan promosi ke Finlandia.

Finlandia, menurut Subaryono yang juga seorang diplomat, adalah berita yang menggembirakan.

“Istrinya sudah menyiapkan, sudah fix, mobil sudah dijual, istri sudah pamit untuk anak-anak pindah sekolah dari Jogja ke Finlandia,” kata Subaryono.

Bahkan karena tugas anaknya, Subaryono mendapatkan keistimewaan untuk dibuatkan paspor dan sudah jadi.

“Itu adalah perjalanan hidup kami dengan perjuangan yang luar biasa dan itu hilang. Kami tidak pernah membayangkan anak kami meninggal dengan cara seperti itu, apa salah kami? Dan suatu saat kebenaran akan terungkap,” katanya.

“Anak saya tidak takut pada gelap, bertarung sendiri hingga bertarung untuk keluarganya,” kata Subaryono.

Pernyataan Subaryono secara tersirat menyatakan bahwa anaknya tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupannya tidak bahagia hingga mengalami depresi dan berakhir seperti ketika terakhir kali ditemukan di kamar kos.

Polisi Sudah Menyimpulkan Arya Daru Bunuh Diri

Polda Metro Jaya telah menyampaikan bahwa kematian Arya tidak diduga adanya unsur tindak pidana.

Arya dinyatakan tewas karena tenggelam akibat kekurangan pasokan oksigen.

“Kondisi ini terlihat dari adanya pembengkakan pada paru dan pelebaran pembuluh darah pada tubuh korban,” kata dokter forensi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Yoga Tohjiwa, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa, (29/7/2025).

Yoga juga mengungkapkan bahwa ketika seseorang kehilangan pasokan oksigen hanya dalam waktu 4-5 menit, dia pasti akan meninggal dunia.

Ia juga menjelaskan bahwa Arya dinyatakan meninggal dunia sekitar 2-8 jam sebelum pemeriksaan luar dilakukan. Pemeriksaan tersebut dilakukan pada 8 Juli 2025 pukul 13.55 WIB.

 

Beberapa artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judulAyah Diplomat Muda Arya Daru Berbicara Mengenai Pekerjaan Anaknya di Kementerian Luar Negeri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *