Depok, 7 Februari 2025. Human Computer Interaction & Creative Technology (HCI-CT) ialah disiplin yang mengkaji interaksi antara manusia dan teknologi komputer, tergolong desain, penilaian, dan implementasi antarmuka pengguna. Di era digital yang meningkat pesat ketika ini, HCI-CT memegang tugas krusial dalam memutuskan bahwa teknologi dapat digunakan oleh penggunanya secara efektif, efisien, dan membuat puas.
Melihat fenomena tersebut, Program Studi (Prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), menyelenggarakan suatu konsentrasi yang berfokus pada pengembangan HCI-CT. Salah satunya lewat penciptaan Society for People-centric Interaction and Computer Excellence (SPICE), selaku suatu inisiatif yang bermaksud untuk menjadikan sentra unggulan dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi interaktif dan kreatif.
SPICE yang dibangun dalam bentuk studio mini akan menciptakan proyek-proyek berbasis teknologi karya mahasiswa yang berfokus pada kenaikan interaksi antara insan dan komputer untuk diterapkan langsung terhadap masyarakat luas. Ketua Program Studi Produksi Media, Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom., menyampaikan bahwa SPICE akan memberikan pengalaman pembelajaran yang berkonsentrasi pada beberapa bidang, mirip rancangan antarmuka pengguna (UI), pengalaman pengguna (UX), pengembangan software dan chatbot, kecerdasaan buatan, teknologi Web-3, dan Augmented Reality (AR) & Virtual Reality (VR), serta rekayasa data (data engineering).
“Banyaknya bidang teknologi yang dipelajari dalam konsentrasi HCI-CT tersebut, SPICE akan mengembangkan pengembangan aplikasi yang diubahsuaikan dengan keperluan pengguna, penerapan teknologi kecerdasan produksi yang etis dan berguna, serta eksplorasi media baru yang inovatif dan inspiratif,” ujar Rangga.
Lebih lanjut beliau mengatakan, beberapa mata kuliah yang diajarkan pada konsentrasi HCI-CT tersebut pun bermacam-macam, mulai dari Front-End Engineering untuk mendalami pengembangan antarmuka pengguna; Chatbot Programming dan Development yang berfokus pada perancangan chatbot interaktif; Machine Learning, yang mengintegrasikan teknologi canggih dengan penemuan Web-3; Pemrograman yang berorientasi pada pengelolaan dan pemrosesan data; dan yang lain.
Adapun, Rangga menyebutkan sejumlah praktisi industri yang turut berkontribusi menjadi pengajar. Di antaranya, stream UI-UX, Dr. Eunice Sari dan Micho Gunawan, M.M., yang memfasilitasi pembelajaran rancangan interaksi. Kemudian, stream AR dan VR, diajar oleh Stephen Ng, MIM., MITR., MIR. dan Alexander Tendo A., M.A.B. Sementara itu, bidang programming diisi oleh Jasson Harsojo, M.M., serta pada stream Web-3 yang berbagi wawasan terkait teknologi mutakhir diberikan Wafa Taftazani, M.B.A.
“Selain itu, masih banyak dosen lainnya yang berkontribusi pada konsentrasi HCI-CT ini. Kami berupaya untuk menunjukkan pengajar terbaik dari banyak sekali industri HCI-CT semoga mahasiswa mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan berkaitan dengan kebutuhan penduduk ,” kata Rangga.
Ia menambahkan, SPICE hadir dengan visi besar untuk menjadi penghubung teknologi yang berguna bagi masyarakat luas. Pada 2024, SPICE sukses menjadi salah satu penerima hibah kewirausahaan oleh Direktorat Kemahasiswaan UI. Pendanaan hibah ini ialah bagian dari upaya strategis SPICE untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadirkan penemuan yang menunjukkan dampak positif aktual bagi penduduk .
Selain itu, tunjangan ini juga diarahkan untuk memperkuat infrastruktur teknologi, menyebarkan tim yang kompeten, dan membangun kemitraan strategis yang kuat, guna menentukan keberlanjutan produk dan layanan yang SPICE kembangkan di masa depan. Dalam perjalanannya, SPICE sudah membuat beberapa produk yang berfokus pada aplikasi web dan mobile supaya dirancang sesuai kebutuhan klien. Di antaranya, Cookpad (platform daring yang menawarkan beragam resep, tip memasak, dan komunitas menyebarkan pengalaman masakan); Konsul-in Aja (platform digital untuk berkonsultasi problem kesehatan dengan psikolog profesional); dan Garments Sustainable atau Garstable (toko thrift daring sejumlah busana bekas, vintage, dan sejenisnya).
“Guna menyebarkan kompetensi di bidang tersebut, mereka akan terus mengembangkan kesanggupan lewat berbagai kursus maupun pembelajaran di industri. Beberapa perusahaan yang sudah dijadikan lokasi company visit, antara lain Google, Microsoft, WIR Group, IBM Indonesia, dan yang lain. Adanya SPICE ini dibutuhkan juga mampu menunjukkan kontribusi secara nyata kepada penduduk , mengingat kala digital dikala ini tidak dapat terlepas dari kolaborasi antara insan dan komputer. Sehingga, kompetensi di bidang HCI-CT ini akan sangat diharapkan di industri masa kini maupun era mendatang,” ujar Rangga.